Prinsip Kerja Milling Machine
Pada mesin milling atau mesin frais, objek logam disayat atau dipotong (atau dikenal dengan istilah feeding) dengan sistem gerakan alat potong yang memutar. Objek dijepit di atas meja mesin dan pemotong multi-gigi berputar pada spindel.
Gerakan meja mengontrol umpan benda kerja terhadap pemotong yang berputar. Pemotong ini dipasang pada spindel atau arbor dan berputar pada kecepatan yang diinginkan.
Permukaan yang disayat bisa berbentuk datar, menyudut, atau melengkung. Benda kerja bergerak berlawanan terhadap pemotong dan mengeluarkan logam dari permukaan untuk menghasilkan bentuk yang diinginkan.
Mesin Frais Tipe Kolom dan Lutut
Mesin ini dibuat dalam bentuk mesin frais vertikal dan horizontal. Kemampuan melakukan berbagai jenis pemesinan adalah keuntungan utama pada mesin jenis ini. Pada mesin ini, meja (bed), dudukan meja, dan lutut dapat digerakkan. Namun, mesin ini memiliki kekurangan dalam hal kekakuan dan kekuatan penyayatannya. Contoh dari jenis mesin ini adalah mesin frais tangan, mesin frais vertikal, mesin frais horizontal, dan mesin frais universal.
Mesin frais tangan (hand milling machine) adalah mesin frais paling sederhana yang gerak feeding-nya dikendalikan dengan tangan. Mesin ini tidak memiliki gerak otomatis. Cocok untuk pekerjaan frais ringan.
Rong Fu Milling & Drilling RF-31 series (Bench Type)
Mesin frais vertikal (vertical milling machine) adalah mesin frais yang sumbu spindelnya tegak lurus dengan meja. Mesin frais vertikal hanya memiliki alat pemotong atau pisau yang berorientasi vertikal yang dapat dinaikkan atau diturunkan.
Pao Fong Vertical Milling Machine PF-3S
Mesin frais horizontal (horizontal milling machine) dilengkapi dengan spindel horizontal dan dipasang sejajar dengan meja mesin. Mesin frais ini dikhususkan untuk membuat alur simultan (simultaneous grooves) pada pelat karena memungkinkan untuk menempatkan beberapa pemotong frais di samping satu sama lain. Mesin frais horizontal memberikan hasil penyayatan chip yang lebih baik daripada mesin frais vertikal.
Pao Fong Horizontal Milling Machine PF-6H
Mesin frais universal memiliki arbor yang dapat dipasang pada spindel dengan posisi mendatar dan juga dapat dipasang pada posisi tegak. Pemasangan pisau atau pemotongnya dapat dilakukan pada posisi horizontal dan juga vertikal.
Mesin Frais Tipe Planer
Mesin frais planer adalah jenis mesin yang digunakan dalam jenis operasi yang berat. Spindel mesin dapat diatur dalam arah vertikal ataupun horizontal. Pada mesin frais planer, gerakkan meja berfungsi untuk memberi kecepatan dalam proses penyayatan.
Mesin Frais Tipe Manufaktur atau Bed Type
Mesin frais ini memiliki ukuran yang besar, berat, dan kokoh. Pergerakan meja pada mesin ini terbatas pada sudut tertentu untuk penyetelan silang maupun vertikal, dengan kata lain mesin tipe ini hanya berfungsi memberikan umpan atau mendekatkan benda kerja agar terpotong.
Mesin milling tipe ini terdiri dari 3 kategori, yaitu:
Pao Fong CNC Milling Machine PF-8SCNC
Mesin frais tipe bed (bed type) memiliki produktivitas yang lebih tinggi daripada mesin frais tipe kolom dan lutut. Kekakuan mesin yang baik, serta tenaga mesin yang biasanya relatif besar, menjadikan mesin ini banyak digunakan pada perusahaan manufaktur.
Kelebihan dan Kekurangan Mesin Milling
Kelebihan atau keunggulan dari mesin frais / milling machine adalah:
Sedangkan kekurangan dari mesin frais / milling machine adalah:
Distributor Mesin Milling di Indonesia
PT LFC Teknologi Indonesia adalah distributor resmi produk mesin frais (milling machine) merek Pao Fong dan Rong Fu di Indonesia.
Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang proses milling dan bagaimana mesin milling tersebut dapat digunakan untuk mendukung bisnis Anda, silahkan hubungi kami melalui halaman kontak.
Kunjungi juga halaman facebook, instagram, youtube dan linkedin kami untuk mendapatkan update terbaru seputar peralatan industri lainnya.
Bagian-Bagian Mesin Milling
Berikut ini adalah bagian-bagian utama dari mesin milling:
Alas adalah bagian terbawah dari mesin milling yang berfungsi sebagai pondasi. Alas mesin berisi reservoir pendingin (coolant) yang digunakan selama operasi pemesinan yang membutuhkan pendingin.
2. Kolom atau Badan Mesin
Kolom adalah kerangka penopang utama yang menopang semua mekanisme penggerak seperti spindel, tuas, motor penggerak dan dudukan meja.
3. Dudukan Meja (Saddle)
Dudukan meja berada di antara meja dan lutut mesin frais. Bagian ini dapat digerakkan maju dan mundur, serta dapat dikunci ke bagian lutut.
4. Meja Mesin (Table)
Meja mesin dipasang di atas dudukan meja (saddle) yang dapat diputar secara horizontal ke kedua arah.
Lutut memiliki 2 alur yang saling tegak lurus, salah satu dipasang dengan meja mesin dan yang lainnya dipasang dengan kolom mesin.
Dapat digerakkan secara vertikal dan memiliki roda gigi yang mengatur gerakan tersebut.
Spindel berfungsi sebagai penggerak atau pemutar alat potong dan arbor. Spindel digerakkan oleh motor listrik melalui roda gigi.
Arbor adalah bagian mekanis mesin milling yang terpasang pada spindel pada posisi horizontal sehingga ikut berputar bersama spindel.
Fungsi arbor adalah sebagai ekstensi spindel (terutama tipe horizontal) dan sebagai pemegang pisau frais yang berputar sesuai dengan arah pergerakannya.
8. Penahan Arbor (Arbor Support)
Penahan arbor adalah bagian dari mesin yang menahan atau menyangga arbor bergerak dengan stabil. Secara umum, terdapat 2 jenis penahan arbor yang digunakan pada mesin frais.
Yang pertama memiliki lubang bantalan berdiameter kecil dengan diameter maksimum 1 inci. Yang kedua memiliki lubang bantalan berdiameter besar hingga 23/4 inci.
Pemotong frais adalah alat potong yang berfungsi sebagai penyayat benda kerja dalam bentuk dan ukuran yang bervariasi.
10. Lengan (Over Arm)
Lengan adalah balok horizontal yang terdapat di atas kolom dan bertindak sebagai penopang arbor.
Ram adalah sebuah lengan pada mesin milling vertikal yang ujungnya dihubungkan secara langsung dengan bagian kolom mesin.
Cara Kerja Mesin Milling
Cara kerja mesin milling dapat dikatakan mirip seperti cara kerja mesin drilling atau bor, yaitu pemotongnya sama-sama bergerak berputar saat operasi.
Pada proses pengeboran, benda kerja ditekan dengan pemotongnya sehingga material yang dikenai akan terpahat dari arah vertikal maupun sudut.
Sedangkan, pada mesin milling, operasi “bor” tersebut dapat mempertahankan sudut yang sama tetapi bergerak ke samping.
Dengan mesin milling, arah potongan umumnya tetap vertikal (arah z), tetapi arah pemotongan berjalan horizontal (arah x).
Selengkapnya silahkan baca di artikel Bagaimana Cara Kerja Mesin Milling
Metode Pada Proses Milling
Terdapat 2 jenis metode milling berdasarkan arah pemotongan (cutting direction), yaitu:
1. Frais Naik (Up Milling)
Metode frais naik disebut juga dengan frais konvensional (conventional milling). Pada metode frais naik, logam disayat dalam bentuk serpihan kecil oleh pemotong yang berputar melawan arah pergerakan benda kerja.
Pada jenis ini, ketebalan chip minimum pada awal pemotongan dan maksimum pada akhir pemotongan, sehingga gaya potong menjadi bervariasi di setiap pergerakan gigi pemotong frais.
Kekurangan dari up milling adalah gaya potong dan hasil akhir permukaan yang cenderung buruk. Namun, karena prosesnya yang lebih aman, metode ini umum digunakan.
2. Frais Turun (Down Milling)
Metode frais turun disebut juga dengan climb milling. Pada metode frais turun, logam disayat dengan pemotong yang berputar ke arah yang sama dengan umpan benda kerja.
Ketebalan chip maksimum pada awal pemotongan dan minimum pada akhir, gesekan yang terlibat lebih sedikit sehingga lebih sedikit panas yang dihasilkan antara permukaan pemotong dan benda kerja.
Keuntungan lainnya adalah metode ini memakai daya yang lebih rendah karena tidak perlu mendorong meja ke pemotong.
Ukuran Milling Machine
Ukuran mesin milling ditentukan oleh:
Selain faktor di atas, jumlah kecepatan spindel, jumlah umpan, kelancipan spindel, daya yang tersedia, ruang lantai yang dibutuhkan dan berat bersih mesin juga diperlukan untuk spesifikasi tambahan.